WELCOME

SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA.

Senin, 27 Februari 2012

Skinhead a way of life

SKINHEAD SEBUAH JALAN HIDUP

SKINHEAD adalah sebuah “Way Of Life”..
ok, mungkin semua skinhead, bahkan org2 diluar kultur ini pun tau ttg hal tsb. tp apakah mereka benar2 ‘paham’ & ‘mengerti’, apa yg dimaksud dg “WAY OF LIFE” tsb? secara linguistik/bahasa, Way Of Life diterjemahkan sbg: Jalan Hidup. ketika qta berbicara mengenai sebuah “JALAN HIDUP”, berarti hal tsb meliputi segala hal dlm hidup qta. mengenai pilihan2 hidup. apakah qta akan menjalani hidup sbg orang biasa2 saja, sbg anak muda yg gaul yg tidak pernah ketinggalan trend termutakhir, sbg seniman, sbg politisi, sbg aktivis, ato bahkan sbg org yg hidup dalam dunia sub-kultur; apapun itu: Skinhead, Rude Boys, Mods, Sudehead, Punk, HC Kids..
Skinhead TIDAK HANYA ttg musik, fashionism, gerakan2, ato bahkan organisasi2 belaka. tetapi sekali lg, Skinhead adalah sebuah WAY OF LIFE, sebuah pilihan JALAN HIDUP.. sebagai Way Of Life, Skinhead meliputi cara berpikir (think), bersikap (attitude); yg diterjemahkan melalui tindakan (act), tingkah laku (behaviour); termasuk didalamnya adalah penampilan, musik, serta budaya.
bagaimanakah cara berpikir, bersikap, bertindak, bertingkah laku, penampilan, musik, serta budaya seorang Skinhead? tentunya adalah secara pemuda kelas pekerja (Working Class Youth). hal tsb bukan secara sembarangan, tetapi mengacu pada sejarah kemunculan Skinhead sendiri, serta prinsip2 Skinhead yg berlaku hingga saat ini.
Skinhead muncul sbg reaksi penolakan thd Mods, yg sudah tidak karuan orientasi hidupnya, & sudah mulai meninggalkan akar2 kelas pekerjanya. kemudian mulai terbentuk gang2 Hard Mods (Lemon Heads), yg masih mempertahankan akar serta kebudayaan anak2 muda kelas pekerja. yg jg masih setia beraliansi dg kawan2 kelas pekerja imigran Jamaika mereka (Rude Boys), beserta kebiasaan (custom) & budaya yg dibawa. persatuan dua budaya anak muda inilah, kondisi sosial disekitarnya, serta perubahan2 yg melingkupinya, pada akhirnya memunculkan kosakata baru.. yaitu SKINHEAD!
qta sebagai seseorang yg mengaku sebagai Skinhead, tentunya tidak ingin hanya jatuh pada musikisme, fashionisme, gerakanisme, organisasi-isme, ato bahkan malah komersialisasi belaka. tetapi benar2 mendedikasikan diri qta pada pilihan hidup Skinhead qta. secara gampang/sederhana, Way Of Life Skinhead dapat diterjemahkan: bagaimana qta berpikir, bersikap, bertindak, bertingkah laku, serta mempunyai kebiasaan2 hidup sehari2 sesuai dg prinsip2 Skinhead. yaitu prinsip2 anak muda kelas pekerja, beserta kesejarahan (historis) Skinhead itu sendiri. sehingga qta jg tidak akan terjatuh pada kebanggaan2 kosong/buatan belaka..
secara lebih luas, penerapan Way Of Life Skinhead, adalah tindakan qta untuk & demi kultur Skinhead. sekali lg, tentunya hal ini harus sesuai dg Akar (Roots) dr kultur Skinhead, yaitu: SPIRIT OF ‘69. sebuah Spirit/Semangat yg muncul dimasa kejayaan kultur Skinhead orisinil di tahun 1969..
dg benar2 menjalani SKINHEAD SEBAGAI SEBUAH WAY OF LIFE, maka qta tidak akan terombang-ambing dlm pasang surut kehidupan. datang & berlalunya genre musik, fashion, politik gerakan, organisasi, tidak akan merisaukan. karena qta mempunyai pegangan, yaitu Way Of Life Skinhead.
bermacam problem hidup, badai yg menghantam jg tidak akan menjadi masalah; apabila qta benar2 ‘mengerti’, ‘paham’, & ‘menjalankan’ prinsip2 hidup Skinhead..
maka, tinggal hanya waktu yg menentukan.. apakah seseorang konsisten dg jalan hidup yg dipilihnya. konsisten disini, tentunya bukan konsistensi kosong belaka, tetapi memiliki kualitas yg telah teruji. baik secara kualitas ‘pemahaman’, maupun kualitas ‘penjalanan’ Skinhead sbg Way Of Life.
apakah qta akan menyerah, ato tidak. apakah qta sudah merasa lelah, ato belum dlm menjalani Way Of Life ini; kembali ke masing2 individu. sekali lg waktu yg akan berbicara. semua akan terlihat dg jelas, seiring berjalannya waktu..
kemenangan (victory), & kejayaan (glory) kultur Skinhead orisinil, seperti di tahun ‘69; hanyalah menunggu saat & momentum yg tepat..

KINHEAD SEBUAH JALAN HIDUP Perkembangan Budaya Selanjutnya Terlepas dari sebuah ketetapan hati bahwa menjadi Skinhead adalah ‘kontrak seumur hidup’, namun pada kenyataannya akan tiba waktu di mana setiap Skinhead meninggalkan Jeans dan Levi’s Stapress, kemeja Ben Sherman, Bretel (suspender) dan Dr Marten Boots-nya. Itulah kenyataan hidup yang harus kau hadapi, kau tak bisa lagi bergaya seperti seorang berandalan jalanan saat umurmu mendekati 30 tahun bahkan lebih, karena kehidupanmu harus terus berlanjut ketingkatan yang lebih tinggi, bekerja, menikah dan mempunyai anak-anak yang harus kau hidupi. Apalagi jika penampilan tersebut mulai mengganggu kehidupan sosialmu, ‘terima kasih pada Media yang telah dengan suksesnya membunuh karakter budaya Skinhead’. Di awal dekade 70-an jangan harap kau dapat pekerjaan jika orang-orang tahu kalau kau adalah seorang Skinhead, kau akan segera di tolak jika datang melamar pekerjaan dengan memakai ‘seragam’ Skinhead-mu, kalaupun jika kau mendapatkan pekerjaan itu, maka mereka menyuruhmu untuk menumbuhkan rambutmu. Skinhead benar-benar sesosok mahluk yang di tolak keberadaannya saat itu, dan ‘Media adalah dalang di balik semua ini, mereka dengan sukses membentuk anggapan bahwa Skinhead tak lebih dari sekedar Gangster botak yang kejam, tak berperasaan dan tak berotak’. Seorang Skinhead tanpa alasan yang tepat bisa saja di tangkap polisi bahkan ketika dia sedang duduk-duduk di taman, sedang minum bir di pub, atau saat membeli tiket pertandingan sepak bola. Hidup benar-benar berat bagi mereka saat itu, mereka adalah kaum terbuang dari masyarakat yang munafik. Yah…..sering kali dalam hidup ini kita harus berurusan dengan hal-hal yang kita benci, tapi kita harus melakukannya jika ingin bertahan hidup. Hal itulah yang terjadi dengan para Skinhead di awal tahun1970-an, di satu sisi mereka cinta dengan budaya yang ‘mengontrak’ mereka seumur hidup, namun di sisi lain hidup mereka pun harus terus berlanjut, mereka tak bisa selamanya hidup di bawah ketiak Ayah dan Ibunya, prioritas hidup mereka kini telah berubah. Akibat dari keadaan tersebut adalah: memasuki tahun 1970 banyak Skinhead yang menumbuhkan rambutnya menjadi sedikit lebih panjang agar tidak di kenali orang-orang awam sebagai seorang Skinhead, hooligans, bovver boys atau sebutan apapun yang berkonotasi negatif. Setelan jas yang tadinya hanya di pakai pada kesempatan tertentu kini di pakai hampir setiap hari. Pakaian menjadi sedikit lebih kalem, bahkan sepintas seperti Mods. Levi’s sta-press, kaus fred perry, kemeja ben sherman, jaket harrington, bahkan crombie kini semakin populer di pakai, di kemudian hari bahkan muncul sebuah sebutan baru yang menjadi sub-budaya Skinhead bernama Crombie boys. Sepatu loafers terkadang di pakai sebagai ganti Boots yang berkonotasi negatif (saat itu jika kau memakai boots maka kau diidentikkan dengan orang-orang yang melakukan kekerasan di teras sepakbola). Lalu muncullah sebutan baru bagi mereka, sosok Skinhead yang lebih kalem: ‘Suedehead’, sebuah nama yang mengacu pada rambut mereka yang lebih panjang dari pada Skinhead pada umumnya (tak terlalu panjang, hanya sampai bisa di sisir rapih, biasanya di sisir belah pinggir). Para Skinhead girl yang lebih di kenal sebagai Chelsea pun ikutan memanjangkan rambutnya, mereka meninggalkan potongan feather cut dan menata rambutnya menjadi lebih feminim lagi. Apakah sebuah budaya baru telah lahir…?? Tidak juga…!! Karena semenjak awal perkembangan budaya Skinhead sudah ada sekelompok Skinhead yang berpenampilan seperti Suedehead. Lagi pula ada hal yang lebih penting daripada pakaian yang dapat dengan mudah di beli, hal itu adalah pola pikir dan nilai-nilai dasar budaya Skinhead yang tak pernah di tinggalkan oleh para Suedehead ini. Tidak seperti ketika Mods berevolusi menjadi Skinhead di akhir 60-an dulu yang di sebabkan oleh masalah kelas dan ekonomi sehingga mengakibatkan perubahan pola pikir, perubahan dari Skinhead menjadi Suedehead sama sekali tak melibatkan masalah ekonomi dan kelas. Perubahan itu lebih di sebabkan oleh tekanan dari media dan masyarakat, bahkan lebih kepada masalah fesyen saja. Buktinya tingkah laku berandalan mereka tidaklah hilang sama sekali, mereka tetaplah keras, pemberani dan doyan berkelahi. Kebiasaan membawa-bawa senjata tajam ke teras sepak bola pun tetap mereka pelihara, bahkan kini mereka membawa payung yang di tajamkan ujungnya sebagai senjata (jadi bukan sebagai pelindung di kala hujan), yah….Sekali petarung jalanan, salamanya petarung jalanan, bukti bahwa hal itu adalah kontrak seumur hidup. Memasuki tahun 1971 bahkan para Suedehead mulai memanjangkan rambutnya menjadi lebih panjang dari sebelumnya. Potongan rambut ini hampir seperti potongan rambut orang kebanyakan, biasanya pendek di bagian atas dan sedikit panjang di bagian samping dan belakangnya (mirip potongan feather cut tapi tak se-ekstrim itu). Lalu sebutan baru pun muncul bagi mereka: Smoothy, yang mengacu pada model rambut baru mereka. Pakaian yang di kenakan pun kini berubah, para Smoothy berdandan lebih kasual ketimbang Suedehead ataupun Skinhead. Mereka biasanya memakai kaus tak berkerah dan kemeja, namun ben sherman bukanlah lagi pilihan yang populer, celana bahan biasa, jumpers,dan yang paling penting tentu saja Crombie. Boots kini hampir-hampir di tinggalkan sama sekali, sebagai gantinya adalah sepatu kasual yang biasa di pakai pekerja kantoran, namun pada beberapa kesempatan Boots tetap di pakai. Para wanita Smoothy pun mempunyai sebutan tersendiri, yaitu: Sorts, Skinhead memang sebuah budaya yang lebih berorientasi laki-laki, namun dalam perkembangannya para Skinhead girl pun mengembangkan cara berpakaiannya sendiri yang cukup unik. Para Sort ini berambut lebih panjang dari pada Skinhead ataupun Suedehead girl, mereka memakai kemeja Brutus, rok pendek yang lebar di bagian bawahnya, dan sepatu Ravel (sejenis sepatu Beebop yang biasa dipakai perawat). Bagi kebanyakan orang para Smoothy berpenampilan ‘normal’ layaknya mereka, bahkan mata rantai hubungan mereka dengan budaya Skinhead hampir-hampir hilang sama sekali, hal itulah yang membuat mereka tak terlalu populer dan menghilang seiring dengan masuknya budaya Punk ke Inggris. Para Smoothy sebenarnya mempunyai ‘saudara kembar tak identik’, yaitu para Bootboys. Bootboys termasuk budaya yang mampu bertahan dan memasuki era 70-an dengan selamat. Kekerasan di teras sepak bola mencapai level tertingginya selama musim kompetisi 1970-1971 dan terus berlanjut di musim kompetisi 1971-1972, inilah yang menandai kembalinya budaya Bootboys setelah sempat hilang di telan histeria budaya Skinhead tahun 1969 lalu. Dalam hal penampilan luar Bootboys ini memang mirip para Smoothy terutama dalam hal penampilannya yang kasual. Hal yang membedakannya dengan Smoothy adalah para Bootboys ini mewakili penampilan teras sepak bola yang keras dan gahar, sementara Smoothy penampilannya lebih ‘resmi’ dan mewakili kehidupan klub-klub malam di Inggris. Terlebih lagi Smoothy dan Suedehead adalah budaya yang lebih banyak berkembang di selatan Inggris, sedangkan Bootboys adalah budaya yang berkembang di utara Inggris di mana sepak bola lebih populer daripada musik Reggae dan Soul. Musik dan fesyen memang menjadi nomor dua dalam hidup seorang Bootboys, nomor satu tentunya adalah sepak bola dan kehidupan Gank. Kalaulah ada barang yang wajib di pakai oleh seorang Bootboy, maka sepasang Dr Marten Boot lah itu, sedangkan celana dan baju tidak menjadi masalah. Reggae dan soul tetap populer di sebagian mereka sedangkan sebagian lagi memilih mendengarkan musik apapun yang saat itu populer termasuk Glam Rock yang merupakan pengembangan dari Progresif Rock-nya para hippies. Kebanyakan Bootboys ini pada kenyataannya ‘pernah menjadi’ Skinhead, walaupun tak melewati fase perkembangan Suedehead dan Smoothy. Memasuki tahun 1972-1974 terlepas dari Boots dan kebiasaan berkelahi di teras sepak bola, budaya Bootboys ini mempunyai sedikit sekali hubungan dengan Skinhead, kelak kedua budaya ini rujuk kembali bersamaan dengan munculnya Punk generasi baru yang lebih di kenal dengan sebutan Oi! / Street Punk. Namun semua perkembangan budaya yang sudah di jelaskan di atas tadi tidaklah sama di semua kota di daratan Inggris, contohnya di beberapa tempat sudah mengalami fase Smoothy pada pertengahan 1970, sementara di tempat lainnya tak melewati fase Skinhead sampai 1975. Umumnya bahkan terjadi percampuran fesyen dari masing-masing fase, artinya Skinhead, Suedehead, Smoothy dan Bootboys bahkan Mods pada saat yang sama. Jika ada Skinhead yang sangat terkenal populeritasnya di era 70-an (bahkan hingga hari ini), maka Joe Hawkins-lah orangnya. Joe adalah seorang Skinhead seutuhnya, ia berdandan rapih, keras, menyukai Reggae (kemudian Oi! dan Street Punk), dan gemar mematahkan tulang rusuk para Hippies dengan sepatu bootsnya. Sayangnya Joe tidaklah nyata, ia adalah tokoh khayalan dari seorang pengarang novel bernama Richard Allen. Novel berjudul Skinhead tersebut di terbitkan pada tahun 1970, dan langsung mendapatkan perhatian nasional bahkan termasuk dalam daftar 10 buku terlaris saat itu karena isinya yang eksplisit menggambarkan kehidupan Joe yang brutal dan penuh kekerasan, sebuah kenyataan yang sebenarnya di alami para Skinhead. Kesuksesan novel Skinhead ini segera di susul oleh novel-novel berikutnya di mana Joe tetap menjadi tokoh utamanya, yaitu: Suedehead, Smoothies, Bootboys, Terrace Warrior, Punk Rock, Mod Rule, Skinhead Girl, Skinhead Escape, Troubble For Skinhead, Sorts, Top Gear Skins, Skinhead Farewell, Glam, Terrace Teror, Knuckle Girls, dan Dragon Skins. Tahun 1970 terbit sebuah film berjudul Clockwork Orange yang di sutradarai oleh Stanley Kubricks. Film ini menceritakan seorang pemuda bernama Alex, seorang pemimpin gank yang terobsesi berbuat kekerasan, memukuli orang tanpa alasan yang jelas dan memperkosa bahkan membunuh. Di film itu Alex dan gank-nya berdandan ala seorang petarung jalanan: Riasan berupa bulu mata palsu di mata sebelah kanan (atau kadang-kadang memakai topeng badut) baju dan celana putih, payung yang di tajamkan ujungnya, dan di lengkapi dengan pelindung yang dipakai petinju untuk melindungi organ vitalnya, dan yang paling penting tentu saja sebuah topi Bowler.Yang membuat Alex mirip dengan Skinhead adalah sepatu Bootsnya, di tambah dengan tindakan Alex dan gank nya yang khas para Skinhead, benar-benar sebuah penampilan dan tingkah laku Horor…!!! Terlepas dari film ini sangatlah kontroversial dan dilarang peredarannya, kenyataannya Clockwork Orange menginspirasi sekelompok kecil Skinhead. Mereka mulai berdandan ala Alex dan gank nya, melakukan kekerasan ekstrim, dan sebuah sub-budaya baru dari budaya Skinhead pun lahir: Clockwork Skinhead. Film ini kelak juga menginspirasi lagu-lagu beberapa band Oi! dan street punk seperti The 4 Skins, The Violators, The Last Resorts, Angelic Upstart, Major Accident dan yang paling legendaris The Addicts. Era ini juga adalah untuk pertama kalinya muncul ‘Band Skinhead’ bernama Slade. Masih diperdebatkan sampai saat ini apakah para anggota Slade adalah benar-benar Skinhead atau bukan, namun kenyataannya saat itu mereka berdandan layaknya seorang Skinhead. Sayangnya memasuki tahun 1971 Slade berubah menjadi band Glam rock dengan rambut gondrongnya, tapi tak dapat dipungkiri kalau band ini adalah band yang sangat berpengaruh pada Cock Sparrer, band favorit Skinhead sepanjang masa. Mereka kembali dihubungkan dengan Skinhead saat mereka main di Great British Music Festivals 1978 saat terjadi perkelahian antara Mods dan Skinhead ketika The Jam naik ke panggung dan berakhir dengan insiden penikaman seorang Mods oleh seorang Skinhead. Memasuki pertengahan tahun 1975, Skinhead benar-benar hampir hilang dari daratan Inggris, seiring dengan menjauhnya Reggae dan Soul dari kehidupan anak-anak kelas pekerja Inggris. Kini tinggallah para Bootboys yang mengadopsi musik para Hippies seperti Glam rock ala Slade dan Mott The Hoople sebagai budayanya. Pada tahun yang sama Judge Dread merilis lagu Bring Back The Skins dalam albumnya yang paling legendaris Last of The Skinhead. Lirik di lagu itu yang seakan bernostalgia pada masa-masa keemasan Skinhead di tahun 1969 dulu itu tak lama lagi akan menjadi kenyataan. Anak-anak kelas pekerja yang keras dan menguasai jalan-jalan di se-antero Inggris kembali lagi, kali ini dengan penampilan baru, namun tetap dengan semangat yang sama, semangat Jalanan. Ya…Skinhead kembali lagi, kali ini dengan sebuah pergerakan musik baru bernama Street Punk…

SEJARAH SKINHEAD & MUSIK Oi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitalfgOvIj-qBr7b6b_tMsnf27EsjtNWA2_JMoA6NJKyeVWERSN2eWi6vex8WRI-rkEl18FrDTdoZOZ1Wfxbt5dftxE8WPeyhCodAhoXPVuSfTdMnBMpSOZzelmbftge-oB7Lb3HX7ueVR/s320/skinhead_laurel.gif
Skinheadadalah suatu sub-budaya yang lahir diLondon,Inggris pada akhir tahun1960-an. Sekarang Skinhead sudah menyebar ke seluruh belahan bumi. NamaSkinheadmerujuk kepada para pengikut budaya ini yang rambutnya dipangkasbotak. Sebelum bermulanya era Skinhead, ada golongan remaja yang dipanggil Mods yang menjadi pemula kepada skinheads.
Musik Oi,masuk ke Indonesia sekitar tahun 90-an. Ketika terjadi booming Ska di Indonesia saat itu, bermunculan banyak skinhead. Pendengar musik ini selain Skinhead juga ada punks, rude boys, ska, mods dan herberts (orang yang suka dengan Oi! tapi bukan skinhead atau punks). Irama Oi cenderung beat cepat dan lirik lagu dibawakan layaknya musik hardcore. Untuk tetap eksis dan juga memperingati hari Kebangkitan Nasional, skinhead berkumpul di Bali untuk mengelar konser musik “Bali Shinhead Jambore – Indonesia Bersatu" di Jak Resto, Sunset Road, Kuta (20/05).
Menurut salah satu band Oi! asal Bali, Workman, konser ini bertujuan untuk mempererat komunitas skinhead Indonesia, juga untuk menumbuhkan semangat nasionalisme anak bangsa. Mereka membawakan lagu ciptaan sendiri tentang patriotisme, nasionalisme, kelas pekerja dan juga tentang hidup ala skinhead. ”Lirik lagu dalam Oi! merupakan musik para skinhead yang liriknya tentang kehidupan skinhead sendiri, patriotisme, nasionalisme dan cenderung bercerita tentang anti-rasis, fasis, protes, kelas pekerja kebersamaan serta sepak bola menjadi inspirasi. “Lagu tersebut dibawakan dengan alunan musik yang cepat dan memakai suara hardcore,” jelas Tiger vokalis grup Workman.
Tribun Timur band asal Malang, lewat gitarisnya, Haris alias Pistol mengungkap bahwa musik Oi bukanlah prioritas bagi kaum skinhead, terlebih hanya untuk menyalurkan hobi dan sebagai ungkapan hati atas kejadian sekeliling, sepak bola, kehidupan jalanan skinhead, nasionalisme dan patriotisme. “Lewat musik Oi! pesan yang ingin disampaikan lebih cepat diterima kalangan muda. Selain itu untuk mempersatukan komunitas skinhead yang eksistensinya di Indonesia tidak begitu terlihat. Namun, musik bukanlah nomor satu bagi skinhead, terpenting adalah bagaimana tetap bertahan hidup dan bekerja keras, solidaritas antar sesama manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,” Oi Oi Oi.......
APA ITU SKINHEAD??
Skinhead adalah suatu sub-budaya yang lahir di London , Inggris pada akhir tahun 1960-an . Sekarang Skinhead sudah menyebar ke seluruh belahan bumi. Nama Skinhead merujuk kepada para pengikut budaya ini yang rambutnya dipangkas botak . Sebelum bermulanya era Skinhead, ada golongan remaja yang dipanggil Mods yang menjadi pemula kepada skinheads.Meskipun Skinhead banyak diasosiasikan dengan kelompok orang-orang yang rasis dan Neo-Nazi , namun Skinhead yang sebenarnya tidaklah Neo-Nazi, karena pada awalnya Skinhead adalah kaum tertindas dari kelas pekerja (utamanya buruh pelabuhan) di London , Inggris . Skinhead juga bisa merujuk kepada kepada kelompok orang (biasanya remaja) yang merupakan fans musik Oi!/streetpunk dan juga punk...


SEJARAH

Skinhead merupakan subkultur yang bermula di Inggris pada era ‘60-an, ketika Mods sedang mengharubiru kaum muda Inggris. Mods yang pada awalnya didominasi kaum muda yang berasal dari kalangan menengah ke atas kemudian mewabah dan menyentuh setiap kalangan. Tidak terkecuali kalangan pekerja alias working class. Para pemuda dari kalangan tersebut meskipun harus bekerja keras tiap hari, sebagian malah sebagai buruh kasar atau buruh pelabuhan, namun tetap memiliki cita rasa tinggi dalam memilih life style tertentu. Mereka berusaha mengadaptasi life style yang berkembang dengan pola hidup, selera serta kemampuan dompet...

Maka pada sekitar tahun 1965, dalam dunia Mods dikenal pula istilah Smooth Mods (Peacock Mods) yang terdiri dari kalangan menengah stylish dengan pilihan kostum yang mahal serta Hard Mods (lemonheads, gang mods) yang terdiri dari kaum pekerja dan merupakan cikal bakal dari Skinheads...

Hard mods kemudian baru dikenal sebagai kaum Skinheads sekitar tahun 1968. Generasi pelopor Skinheads tersebut biasanya disebut Trads (Traditional Skinheads) atau Trojan Skinheads, sesuai dengan nama label Trojan Records...


STYLE dan ATTITUDE

Kaum Trads ini mudah dikenali dari setelan seperti Dr,martens boots shoes, shirt button-up Ben Sherman, polo Fred Perry, Bretel/suspender, celana jeans semi ketat, monkey boots, jaket jeans, jaket Harrington, V neck Sweater dls. Serta yang terpenting adalah potongan rambut yang pendek, berbeda dengan gaya rambut mods pada umumnya. Pilihan akan jenis rambut yang pendek ini lebih disebabkan alasan kepraktisan. Terutama karena sebagian besar lapangan pekerjaan yang tersedia tidak membolehkan pekerja berambut gondrong apalagi bergaya acak tidak beraturan. Selain itu, potongan rambut pendek dianggap sebagai keuntungan sewaktu harus menghadapi kehidupan jalanan yang keras ketika itu. Ada pula yang berpendapat bahwa pilihan berambut pendek merupakan counter terhadap life style kaum hippie yang dianggap mewah dan juga sedang berkembang pada masa tersebut. Lebih jauh lagi, suatu kisah menceritakan bahwa pilihan tersebut berasal dari kaum pekerja pelabuhan, seperti di kota Liverpool, yang memotong pendek rambut mereka untuk menghindari kutu yang banyak terdapat di sekitar pelabuhaan...


MUSIK

Karena Skinhead sendiri pada dasarnya adalah suatu subkultur bukannya sebuah genre atau aliran musik, pilihan musiknya pun bisa beragam.

Yang pertama tentunya adalah roots mereka yang berasal dari Mods, para Trads pun pada awalnya sangat terpengaruh musik RnB ala British seperti dari The Who, The Kinks dls. Namun, mereka juga terinspirasi oleh style ala Jamaican Rude Boy yang juga populer di Inggris pada zaman itu. Rude Boy atau rudy merupakan sebutan untuk para imigran Jamaika yang berkulit hitam pencinta dansa dan musik asal mereka spt desmond dekker, lord tanamo, the skatalaties...

Hasilnya, para Trads pun sangat menggemari musik ska, reggae, rocksteady, bahkan sampai musik soul dls. Maka terkadang, seorang Skinhead pun ikut menikmati alunan dari seorang penyanyi soul seperti Aretha Franklin misalnya...

Dari roots tersebut dapat ditelusuri bahwa pada dasarnya Skinhead sama sekali tidak identik dengan rasis. Sebagaimana pendapat awam pada umumnya. Karena mereka pun menikmati kultur dari masyarakat kulit hitam. Bahkan, banyak juga Skinhead yang berkulit hitam dan berwarna kulit lainnya...


RASISME

Mereka mendapat cap rasis pertama kali ketika beberapa Skinhead terlibat clash beberapa kali dengan imigran Pakistan dan imigran dari Asia Selatan (mereka menyebutnya Paki-Bashing) di Inggris pada era '60-an. Tindak kekerasan yang biar bagaimanapun tidak bisa dibenarkan tersebut dipicu oleh masalah pekerjaan. Di mana para Skinhead yang merupakan kaum pekerja tersebut merasa lahan pekerjaan mereka semakin sempit terdesak oleh kedatangan imigran yang bersedia dibayar lebih rendah. Label rasis kemudian semakin melekat, salah satunya setelah beberapa Skinhead tergabung dan dihubungkan dalam organisasi white power, National Front yang terbentuk di awal '70-an. Militansi dan karakter Skinhead yang keras khas kaum pekerja sempat membuat mereka dijadikan alat maupun berbagai kepentingan politik. Termasuk dihubungkan dengan paham Neo Nazi. Meskipun sejarah maupun kenyataan yang ada bisa menunjukkan fakta yang berbeda...

Sama dengan nasib Mods leluhurnya, pamor Skinhead sempat meredup di era '70-an, setelah sebelumnya mencapai puncak popularitas mereka pada tahun 1969.
Mereka kemudian bangkit kembali, bersamaan dengan kelahiran musik punk pada sekitar tahun 1977 hingga sampai saat ini....

tapi sebenarnya untuk tau apa itu SKINHEAD anda harus menjadi seorang SKINHEAD, karena SKINHEAD bukanlah metode pembelajaran ataupun gaya hidup karena SKINHEAD adalah pilihan hidup...!!


PUSTAKA MEDIA

'THIS IS ENGLAND'_movie
'ROMPER STOMPER'_movie
'AMERICAN HISTORY X'_movie
'SKINHEAD ATTITUDE'_movie

'SPIRIT of 69'_book
'SKINHEAD BIBLE'_book

Tidak ada komentar: